Ist Penulis |
Oleh : Yulian Bunai
Semua itu adalah cobaan sementara, tetapi bersama Tuhan selalu.
Tetapi berjuang tetap bersemangat sebab akhir dari pencobaan ada kedamaian."
Berbagai pengalaman hidup.
Pada tahun 2019 saya menginjak kaki pertama di kota Jayapura. Awal saya datang di kota jayapura saya merasa kesepian karena saya belum memiliki banyak teman seperti di paniai.
Kesepian saya merasa menyendiri seperti induk ayam kehilangan anaknya.
Setelah beberapa minggu berlalu, saya di antar oleh kaka saya untuk mendaftar di kampus Universitas Muhammadiyah Papua.
Sering berjalannya waktu kuliah saya berjalang lancar-lancar karena pertolongan Tuhan.
Sesampai saya naik semester III (tiga) saya mendapat COBAAN
(tak menyebutkan) yang begitu besar.
Cobaan itu kalau makanan saya bisa mulai. Saya bersyukur kepada Tuhan karena diri saya tidak perna menyerah dan patah semangat dengan cobaan yang terjadi pada diri saya.
Tuhan memberikan kekuatan kepada saya, sehingga saya merasa semanggat dan berusaha mencobah melewati cobaan besar yang datang pada diri saya.
Saya selalu berpikir didepan bukan kebelakan. Saya ada Tuhan ada, Allah selalu dalam naungan kasih.
Dalam kehidupan Tuhan selalu ada, Tuhan selalu menyertai dan setia menemani saya.
Ketika saya mendapat cobaan itu saya duduk dan merenung kembali apa yang telah saya lakukan itu salah dan telah mengecewakan kedua orang tua saya.
Tetapi Tuhan selalu, mengatakan kamu harus semangat demi masa depan-mu." Rencana manusia selalu di sertai dengan rencana Tuhan, amin."
Saya merasa telah gagal dalam dunia pendidikan, tetapi kata Tuhan masih ada waktu untuk berubah semuanya.
Dan saya terus mencobah mengikuti kata hati saya.
Saya tidak merasa gagal. Saya biasa. Saya diberkati dan dikasih anugrah untuk menghadap semua itu dari Tuhan.
Dan nyatanya saya baik-baik dan semangat." (Yulian Bunai/bunaimaby)
Penulis : Adalah mahasiswa Papua aktif kulia di Jayapura